Tips Belajar Anak Korea Yang Patut Ditiru ini terkait dengan sistem pendidikan di Korea itu sendiri. Sebab disana persaingan nilai antar siswa sangat ketat, sehingga memerlukan teori khusus supaya nilai tidak terlalu anjlok dibanding siswa yang lain.
Hal tersebut terbukti dengan banyaknya cerita ataupun tulisan yang mengungkap jika siswa disana, hingga bunuh diri lantaran tidak bisa bersaing, atau bakan stres.
Jika secara dasar, persaingan yang sebenarnya tidak se-ekstrim yang diberitakan. Tampak pula dengan Negara Korea yang saat ini sangat maju dalam bidang pendidikan dan juga teknologi.
Maka dari itu, persaingan untuk memperoleh pekerjaan menjadi semakin meningkat. Bahkan dengan selisih sekecil apapun, bisa menjadi pemicu turunnya ranking.
Nah, bagaimana cara mereka belajar, dan memenuhi target nilai seperti yang diinginkan? Jika kamu penasaran, dibawah ini kami sudah mencoba untuk merangkum dari beberapa sumber. Sehingga seccara tidak langsung, bisa menjadi acuan, atau bahkan pendorong bagi kamu untuk lebih giat dalam belajar.
Tips Belajar Anak Korea Yang Patut Ditiru
Pada setiap siswa, tentu mempunyai bakat atau kelebihan tersendiri. Sehingga untuk memaksimalkan nilai, bisa pula dengan berbagai alternatif dalam menerapkan proses belajar. Untuk lebih singkatnya, yuk kita simak beberapa daftar dibawah ini.
1. Membagi Waktu Dengan Tepat
Setiap orang mempunyai porsi waktu yang sama dalam sehari, yakni selama 24 jam. Dalam hal ini, mereka menerapkan pembagian waktu dengan porsi belajar yang sangat lama.
Secara umum, mereka mengambil waktu selama 7 jam untuk tidur. Sedangkan untuk selebihnya, 13 jam hingga 14 jam, mereka mengambil waktu untuk lebih memaksimalkan belajar.
Sangat tidak heran, ketika musim liburan datang, mereka sangat senang dan menikmati masa tersebut hingga kembali ke rutinitas belajar.
2. Tidak Ada Pikiran Lain Selain Belajar
Mungkin kami tidak berpikir jika hidup itu perlu perjuangan, khususnya dalam proses belajar demi menatap masa depan yang lebih cerah.
Jangan menganggap jika cita-cita atau tujuan hidup kita hanya bersifat sementara. Sehingga sangat enteng dengan memainkan gadget, atau sekedar menghabiskan waktu sia-sia.
Berbeda dengan siswa Korea yang lebih mementingkan perencanaan di masa depan. Mereka sadar bahwa cita-cita harus diperjuangan, serta tidak mudah menyerah ketika memasuki masa yang sulit.
Mereka menilai, belajar merupakan sebuah kebutuhan. Sehingga ketika ada waktu luang, selalu di isi dengan kesempatan untuk membaca atau belajar dengan giat.
3. Menganggap Stres Itu Wajar
Stres yang ditimbulkan karena terlalu banyak belajar, merupakan suatu hal yang wajar atau bahkan sangat sering dialami oleh siswa khusus ketika menghadapi tes dan ujian.
Para siswa di Korea justru menganggap hal tersebut merupakan suatu hal yang biasa. Pada saat otak mereka sudah mencapai batas bosan, maka mereka mencari cara supaya terhindar dari stres tersebut.
Secara umum, siswa Korea menghadapi stres dengan bernyanyi karaoke, berolahraga, atau hal lain dengan tujuan yang tidak luput dari cita-cita.
4. Menganggap Usaha Tidak Pernah Berkhianat
Pada sebagian orang, mungkin sudah sering mendengar istilah “Usaha tidak akan membohongi hasil”. Dalam hal ini, orang Korea mempunyai pikiran bahwa semua hal dalam hidupnya merupakan hasil dari kerja keras mereka.
Maka dari itu, mereka sangat giat dalam berusaha untuk mencapai kesuksesan lantaran mereka percaya pada kemampuan diri, bahkan mereka menganggap jika usaha yang sudah dilakukan, tidak akan mungkin mengkhianatinya.
5. Menikmati Masa Muda Di Bangku Sekolah
Berbeda dengan siswa di Indonesia yang lebih suka senang-senang di masa muda, justru siswa Korea menikmati masa muda mereka di meja belajar.
Untuk bisa menikmati masa remaja, tidak harus berfoya-foya, atau dengan hal lain yang berdampak buruk dikemudian hari. Pasalnya di bangku sekolah pun, mereka bisa enjoy dan menatap masa depan yang lebih baik.
Mereka mempunyai tren percaya diri yang sangat tinggi, bahkan menilai jika di masa tua nanti, tidak akan bisa menikmati lagi duduk dibangku sekolah, tidur dikelas, bercanda dengan teman, dan lain sebagainya.
Sehingga dalam hal ini, mereka selalu mencoba untuk menikmati hidup, berawal dari mja sekolah, hingga masuk masa tua nanti dengan tanpa ada sisa penyeselan.